watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

HANIKU SAYANG

Aku 36 th, married dan telah memperoleh 3
orang anak, bekerja di bidang medis, dan tinggal
di Selatan Jakarta. Wajahku biasa aja, hitam
manis kata istriku, tinggi badan 165 cm, rambut
lurus-halus cenderung tipis. Kehidupan sex-ku
normal, bahkan dapat dikatakan aku mempunyai
nafsu sex yang tinggi.
Meskipun dengan istriku aku telah mendapatkan
kepuasan, namun sebagai laki-laki normal, aku
juga mempunyai fantasi untuk melakukan
hubungan intim dengan wanita lain. Aku akan
sangat terangsang pada type wanita kutilang-
dara (kurus tinggi langsing, dengan dada rata).
Itulah gambaran diriku, menjelang Valentine's
day ini aku jadi teringat peristiwa 5 th silam, dan
kucoba untuk menuangkan dalam bentuk
tulisan.
Antara 1997-98 aku mendapat tugas belajar di
Surabaya. Kota Surabaya sangat tidak asing
bagiku karena disanalah aku dilahirkan dan
dibesarkan. Aku putuskan untuk kost karena gak
mau ngerepotin sanak-saudara, lagian cuman 6
bulan. Baru 2 hari dan belum selesai beresin
baju ? buku2 yang kubawa, nafsu dan gairahku
meningkat butuh penyaluran, sampai akhirnya
onani. 'Gue gak bisa kaya gini terus..' pikirku
dalam hati.
Besoknya aku cari beberapa no telf teman2
deketku se-angkatan. Singkatnya aku dapatkan
no seorang teman, sebut saja Hani, usia kami
sebaya, married with 2 kids. Kami dulu pernah
deket, sering jalan bareng juga 1 kelompok saat
praktikum.
Hanni keturunan chinese, cukup tinggi untuk
ukuran wanita, kulit putih, dada rata. Awalnya
hanya saling telfon, diskusi, makan-makan dan
jalan bareng, sampai suatu saat (pertengahan
februari) dia telfon (kayanya abis nangis) ingin
bertemu.
"Mas, bisa nggak datang ke rumahku, aku
pengen cerita".
'Ok, say, ntar ktemu di tempat biasa ya,
jawabku.
Dengan Lancer th 83'an aku meluncur
menemuinya, kemudian bareng ke rumahnya.
Dalam perjalanan kami ngobrol macem-macem
mulai ilmiah, politik sampai hal-hal yang jorok,
"Mas, kapan pulang ke Jakarta?" dia tanya
(jadwalku pulang tiap bulan).
"Minggu depan, emang knapa?" aku balik tanya.
"Gak papa sih cuman, iseng aja".
'Kalo cuman iseng, jangan cuman
nanya..ngerjain aku deh', timpalku.
'Hehehehe dasar ngerest, otakmu' tak terasa
kami telah sampai ke rumahnya hani membuka
pintu pagar rumah. (terasnya kotor..penuh
debu, kaya beberapa hari gak disapu.
'Kamu tinggal disini??' tanyaku heran.
"kebangetan deh..aku gak tinggal disini, ini
rumah ortu yang kmaren abis dikontrakin,
seminggu sekali aku tengok dan bersihin",
jawabnya sambil masuk ke dalam.
Aku masukkan mobilku dan segera masuk
rumah..
Meskipun tersanya kotor penuh debu, tapi
rumahnya gak pengap.. Cukup nyaman,
perabotannya terpelihara. Hani
mempersilahkanku duduk smentara dia sapu
teras depan.
'Enak2in diri ya..aku bersih2 bentar'katanya.
'Gimana mau enak.. udah gak disuguhi minum,..
Ditinggal lagi,' sahutku
"Udah ah, aku mandi dulu ya?". Langsung aja
otakku ngeres membayangkan tubuhnya yang
indah di balik baju yang dikenakan
'Whats the problem?' tanyaku basa-basi, sambil
pindah duduk kesebelahnya. 'Biasa.. masalah
keluarga', katanya.
'Is it about sex?' Gue becandain
'Loe tetep aja kaya dulu, sableng, and gak jauh
dari sono'.. tapi ada benernya sih .. meskipun
gak langsung', jawabnya.
Kemudian Hani cerita panjang lebar, intinya rasa
gak puas sikap suami yang otoriter dan selalu
menyalahkannya bila ada perselisihan dengan
mertua.
"aku bner2 capek, Sony (suaminya) selalu
berpihak ama ibunya, padahal aku berusaha
netral kalo mertua ngomel2". Sambil terisak dia
akhiri ceritanya.
Saat aku pegang tangannya, dan dia diam,
malah bilang "boleh aku nyandar di dadamu?".
Aku mengangguk dan segera meraihnya serta
membelai rambut sebahu itu dengan lembut.
Kucium keningnya perlahan, Hani tengadah dan
berbisik lirih "Mas, aku butuh support, kasih
sayang dan belaian mesra".
Saat itu aku merasa hanyut dengan situasi yang
diciptakannya, sehingga tanpa rasa canggung
kucium matanya, hidungnya, hanni menngeliat
sehingga bibir kami bertemu. Hanni bangkit dan
berkata lirih sambil memelukku, "hold me tight,
im yours now".
Aku cium kembali bibirnya dengan lembut, hani
merespon dan memagutku. Kami berpelukan
bagai sepasang kekasih yang baru berjumpa
setelah sekian lama berpisah dengan segunung
kerinduan.
Dengan posisi hani duduk di pangkuan,
tanganku bergerak meraba rambut dan
lehernya, Hani melenguh, tangannya mencari
dan mencoba meraih penis yang udah tegang
dibalik celanaku. Tangan kananku kemudian
bergerak dari perutnya kearah pinggul, hani
bergeser turun dari pangkuanku sambil
menaikkan pahanya, otomatis dasternya
terangkat. U know what?, ternyata hani gak pake
CD.
"mas aku pengen,.. do it now bisiknya. Segera
aku jilat mecky merah muda yang indah dengan
sedikit rambut namun panjang2 itu, aku basahin
dan sibakkan bulu2 halusnya dengan lidahku
sambil sesekali menyentuh clitnya.
'Ahh, .. mas.. Aku..pengen, fuck me now'..
Tangannya berusaha membuka celanaku dan
menggenggam penisku.
'Aku risih di sini' aku berasa gak enak karena
masih di ruang tamu.
"kamar yuk', katanya berdiri dan mengunci
ruang tamu tempat kami melakukan
pemanasan.
'Siapa takut.. , dia tersenyum dan berjalan sambil
membuka dasternya, aku ikuti dari belakang,
begitu indah tubuhnya..mulus bak pualam.
Ruang tidur utamanya berukuran 5x6 m luas
dan cukup mewah. Yang istimewa adalah
adanya cermin besar (mungkin 3X2,5 m) di
depan bed. Didepan cermin aku peluk Hani yang
dengan cekatan membuka kemeja, celana serta
CD-ku, begitu indah dan menggairahkan. Erotis
banget gerakan2 kami dilihat dari cermin itu.
Penisku segera mencuat kencang seakan-akan
kegirangan menemui kebebasannya. Aku
puaskan seluruh dahaga-ku, kami saling meraba
dan berciuman. Setelah beberapa saat saling
meraba, Hani menghempaskan tubuh indahnya
ke tempat tidur yang telah menanti. Kuteruskan
kegiatanku yang terhenti tadi, hoping that she'll
understand what I want. Look's like she catch
what im thinking, Hani berbalik memposisikan
diri pada posisi 69.. dia kulum penisku, yang
segera berkembang, ke ukuran tempurnya
dengan diameter 2,5-3 dan panjang 15-16an -
cm.
Ahh.. skarang aku mendesah menikmati
kuluman dan hisapan lembut Hani.. 'Kamu jago
banget ngisep, Han' kataku memujinya, sambil
tetap menghisap meckynya, yang telah dibasahi
lendir gairah.
Ohh,.. mas.. ayo.. katanya bangkit dan jongkok
diatas miniature monasku..
Diraih dan diarahkan penisku ke liang
senggamanya, kemudia dia bergoyang naik
turun sambil menggigit bibirnya. I catch her tiny
breast and squeze it slowly, then after 3 mnts,
Hani wants me on her body.. tampaknya hani
telah mencapai orgasmenya saat dia
menunggangiku..
Aku balik badannya dengan posisi penis masih
tertanam. Hani membantu membuka lebar2
gerbang surgawinya.dengan mengangkat ke 2
pahanya ke atas.
Aku maju mundurkan penisku, dengan ritme 5
kocokan ringan X 1deep penetrated, 'Mas.. ,
mmhh, ..Deeper.. Harder.., dia meracau..
'Ini udah maksimal kataku',..
Hany ketawa .. sehingga otot2 vaginanya ikut
berdenyut seirama tawa.. ,
aku tarik tubuh hanni ke ujung bed, dan kutekan
dalam-dalam penisku. Hanni berteriak histeris
menikmati gaya permainanku, ke2 tangannya
menarik pinggulku seakan-akan menahan
penisku tetap pada posisinya.
Han.. Aku mo sampai.. belum sempat dia
menyahut aku keluarkan spermaku ke
rahimnya.. Sepertinya hanni juga telah mencapai
orgasme nya yang ke 2 saat itu. Kami bercanda
dan bercengkrama di tempat tidur sehabis
pertempuran yang menguras tenaga tadi.
'tadi kamu kebangetan deh, gue gak bisa nahan
ketawa waktu loe bilang udah maksimal'.., 'loe
yang kebangetan', timpalku udah tau penisku
segitu malah bilang lebih dalem.., gara-gara
kamu ketawa aku gak kuat nahan,..abis
meckymu juga ikutan ketawa timpalku..
'Hehehehe siapa suruh loe nahan', katanya. Udah
ah, mandi bareng yok, katanya manja sambil
menciumku.
Setelah kejadian itu kami semakin sering ktemu
dan ML di tempat-tempat yang memungkinkan,
sampai aku selesaikan tugas belajarku.
Tamat


Adult | GO HOME | Exit
1/559
U-ON

inc Powered by Xtgem.com